PENGADAAN INFORMALITAS KAMPUNG PADA HUNIAN VERTIKAL: KAMPUNG SUSUN SEBAGAI MANIFESTASI BUDAYA SOSIAL BETAWI

Iyad Allaam Prayogo, Fauzan Ali Ikhsan

Abstract


Masyarakat Indonesia secara umum terkenal kental dengan sifat tradisionalnya. Budaya tradisional Indonesia memiliki kecenderungan kolektivisme yang berarti paham kebersamaan yang tinggi. Dalam kecenderungan kebersamaan yang tinggi, menciptakan kegiatan-kegiatan sosial yang terjadi diantara masyarakatnya dan menurunkan kegiatan informal. Kegiatan informal yang biasanya terjadi pada kampung tradisional di Indonesia cenderung terkikis oleh kemajuan zaman salah satunya kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk yang mendorong kampung atau hunian horizontal beralih ke vertikal, terutama di kota Jakarta dengan adanya masyarakat Betawi. Banyak hunian vertikal yang tidak menerapkan esensi informalitas kampung yang mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan dari kegiatan masyarakat penghuninya. Dengan adanya kampung susun yang memiliki karakteristik informal, budaya sosial dan informal kampung dapat dipertahankan. Manifestasi pada konsep kampung susun dilakukan dengan penerapan karakteristik Kampung Susun, optimalisasi ruang publik, dan menghindari eksklusivitas pada rumah susun. Artikel ini mengkaji kegiatan informal kampung dan gaya budaya sosial Betawi, esensi informalitas pada kampung susun, dan fungsi kampung susun sebagai bentuk manifestasi budaya sosial.

Full Text:

PDF

References


Devi, F. S. (2017). PENGARUH PEMBELAJARAN TARI CANGGET TERHADAP KESANTUNAN SISWA DI SMP 1 MARGA TIGA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Universitas Pendidikan Indonesia.

Dianty, G. P. (2017). Arsitektur Tradisional Betawi ‘Keturunan.’ SCALE, 5(1), 56–65.

Ichwan, L. A. (2010). Pergeseran Fungsi Ruang Publik Selasar pada Rumah Susun.

Jamika, F. I., Monica, F., Fitri, M. M., Syafardi, Z., Barlian, E., Dewata, I., Umar, I., & Syah, N. (n.d.). PEMUKIMAN VERTIKAL SEBAGAI UPAYA MENGATASI KEPADATAN PENDUDUK DI INDONESIA. Kependudukan Dan Pembangunan Lingkungan, 4(1), 9–17.

Kepadatan Penduduk menurut Provinsi (jiwa/km2) Badan Pusat Statistik. (2023). Badan Pusat Statistik.

Kusnandar, B. V. (2022a). 1 dari 5 Rumah Tangga di Jakarta Masuk Kategori Kumuh pada 2020. Databoks.

Kusnandar, B. V. (2022b). Jakarta Pusat Jadi Wilayah Terpadat di Ibu Kota per Juni 2022. Databoks.

Martadwiprani, H. (2012). Keunikan Indonesia dalam Informalitas. Kompasiana.

Mukaromah, H. (2022). Pro Kontra Terhadap Kebijakan Tata Kota Pengembangan Hunian Vertikal di Surabaya. Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 2(2).

Purbasari, M. (2010). Indahnya Betawi.

Rizaty, M. A. (2021). Sebanyak 56.7% Penduduk Indonesia Tinggal di Perkotaan pada 2020. Databoks.

Rozak, A. (2017). KAMPUNG VERTIKAL DI MUARA ANGKE JAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS .

Saiputra, R. P. (2022). Yuk Kenali 5 Tradisi Betawi yang Tetap Eksis Hingga Saat Ini. Good News From Indonesia.

Yu Sing. (2011). Keberagaman Kampung Vertikal. Blogspot.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.