KRITERIA DESAIN PADA RUANG KREATIF DI LAWEYAN, SURAKARTA
Abstract
Ekonomi kreatif memiliki peran signifikan terhadap perekonomian nasional Indonesia, termasuk di Kota Surakarta. Kota Surakarta dikenal sebagai kota kreatif dan juga masuk ke dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO atau Creative Cities Network (CCN) untuk sektor kerajinan dan seni rakyat. Perkembangan ekonomi kreatif di Kota Surakarta juga melibatkan kegiatan industri kreatif di Laweyan yang telah mengalami pasang surut. Meski demikian, interaksi antar pelaku industri kreatif di Laweyan masih kurang sehingga kolaborasi antar pelaku kreatif dan ruang kreatif belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan sebuah fasilitas tempat untuk memberdayakan ekonomi kreatif di Laweyan dengan menyediakan ruang kreatif sebagai wadah bagi masyarakat untuk bertemu dan berkolaborasi secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kriteria desain yang dapat diterapkan sebagai pedoman dalam mendesain ruang kreatif yang optimal. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif yang meliputi beberapa tahap, yaitu identifikasi masalah dan pengumpulan data yang kemudian dapat dianalisis dalam menyusun hasil penelitian. Hasil penelitian berupa kriteria desain dari ruang kreatif yang terbagi menjadi kriteria tapak, kriteria ruangan, dan kriteria tampilan yang nantinya dapat dijadikan pedoman dalam mendesain sebuah ruang kreatif di Laweyan.
Full Text:
PDFReferences
Council, B. (2017). Active Citizens Global Toolkit.
Lloyd, Peter. (2009). Creative Space.
Refbacks
- There are currently no refbacks.