PENERAPAN SHOPPING DESTINATION STRATEGY TERHADAP KONSEP SIRKULASI, TATA RUANG, DAN TAPAK PADA REDESAIN PASAR BATIK SETONO PEKALONGAN

Pramudya Wahyu Pamungkas, Anita Dianingrum

Abstract


Pasar batik merupakan pusat perbelanjaan lokal sebagai wadah untuk mengakomodasi para industri batik dalam memasarkan produk. Pasar batik di Kota Pekalongan menjadi salah satu objek perbelanjaan yang ramai dikunjungi masyarakat lokal maupun luar karena potensi industri batik di Kota Pekalongan. Pasar batik memiliki peran penting untuk meningkatkan ekonomi. Akan tetapi, kondisi satu-satunya pasar batik di Kota Pekalongan yaitu Pasar Batik Setono Pekalongan kurang mewadahi untuk kegiatan ekonomi. Penataan ruang dan ketersediaan fasilitas penunjang kenyamanan pada Pasar Batik Setono Pekalongan tidak tertata secara strategis dan sudah kurang layak difungsikan. Oleh karena itu, perlunya dilakukan redesain dengan menerapkan konsep shopping destination strategy yang mampu meningkatkan minat belanja pengunjung dengan mengoptimalkan fungsi bangunan melalui daya tarik, kemudahan sirkulasi, dan tata ruang. Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi penerapan shopping destination strategy adalah metode deskriptif-kualitatif melalui kajian literatur dengan menerapkan tiga kriteria shopping destination strategy menurut Dallen J. Timothy antara lain location, shopping venue design, dan display layout. Hasil penerapan shopping destination strategy dalam konsep sirkulasi dengan sistem dua jalur akses terpisah, konsep tata ruang meggunakan single entry and exit system dan konsep tapak berupa penggunaan single circulation system.


Full Text:

PDF

References


A'isyah, Sudarwanto, B., Dwiyanto, A., & Sukawi. (2020). Redesain Pasar Batik Setono Pekalongan. Jurnal Poster Pirata Syandana, 01(02).

Handayani, W., Safeyah, M., & Hardjanti, S. (2019). Improving Traditional Market Sustainability in The Industrial 4.0 Era through Impulsive Buying Strategy: A Case in East Java, Indonesia. Int. J Sup.

Chain. Mgt, 8(3).

Hidayah, S. A., & Apriliani, R. (2019). Analisis Pengaruh Brand Image, Harga, Kualitas Produk, dan Daya Tarik Promosi Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Batik Pekalongan (Studi Pada Pasar Grosir Setono Batik Pekalongan). Journal of Economic, Business and Engineering, 1(1).

Kinley, T., Kim, Y.-K., & Forney, J. (2002). Tourist-Destination Shopping Center: An ImportancePerformance Analysis of Attributes. Journal of Shopping Center Research, 9(1), 51-72.

Nurainun, Heriyana, & Rasyimah. (2008). Analisis Industri Batik Di Indonesia. Fokus Ekonomi (FE), 7(3), 124-135.

Sari, I. P., Wulandari, S., & Siska, M. (2019). Urgensi Batik Mark dalam Menjawab Permasalahan Batik Indonesia (Studi Kasus di Sentra Batik Tanjung Bumi). Sosio E-Kons, 11(1), 16-27.

Syarifuddin, D. (2018). Pasar Tradisional Dalam Perspektif Nilai Daya Tarik Wisata (Studi Tentang Pasar Pagi Monju Kota Bandung). Jurnal Manajemen Resort dan Leisure, 15(1),19-32.

Timothy, D. (2005). Aspect of Tourism: Shopping Tourism, Retailing, and Leisure. Channel View Publictions.

Triana, N., & Retnosary, R. (2020). Pengembangan Model Pemasaran Batik Karawang Sebagai Produk Unggulan Daerah. Jurnal Inovasi dan Pengelolaan Laboratorium, 2(1).

Wulandari, A. (2022). Batik Nusantara: Makna Filosofis, Cara Pembuatan, dan Industri Batik. Penerbit Andi.

Yan, Z. (2008). Limiting Factors for the Development of China's Tourism Shopping and Countermeasures. International Journal of Business and Management, 3(4).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.