PUSAT REHABILITASI MENTAL REMAJA DENGAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT

Abstract

 Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kesejahteraan individu, mencangkup kemampuan mengelola emosi, berpikir jernih, dan membangun hubungan sehat dengan orang lain. Di Indonesia, masalah kesehatan mental masih menjadi isu serius. Berdasarkan data, sekitar 9,16 juta orang mengalami gangguan kesehatan mental, setara dengan 3,7% dari total populasi. Data Riskesdas 2018 menunjukan lebih dari 12 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami depresi, dan lebih dari 19 juta mengalami gangguan mental emosional. Provinsi Banten mencatat prevalensi gangguan mental emosional sebesar 7,1% yang berarti lebih dari 800.000 orang membutuhkan perhatian dan perawatan. Sayangnya, fasilitas kesehatan mental di Banten masing sangat terbatas, sehingga diperlukan wadah untuk menangani kasus kejiwaan. Konsep healing environment memiliki hubungan erat dengan desain fasilitas kesehatan mental, karena lingkungan fisik yang mendukung dapat mempercepat proses pemulihan pasien. Penelitian ini bertujuan menerapkan konsep healing environment pada pusat kesehatan mental melalui metode deskriptif kualitatif, melibatkan identifikasi masalah dan analisis data untuk menghasilkan konsep desain. Hasil penelitian mencangkup penerapan arsitektur healing environment yang melibatkan penciptaan elemen alam, stimulasi indra, dan aspek psikologis yang diterapkan pada tampilan fasad, interior, serta atribut fisik lingkungan lainnya. 

Kata kunci: Kesehatan Mental, Gangguan Kesehatan Mental, Healing Environment, Banten