PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA PENGEMBANGAN AGROWISATA TEH KEMUNING DI KARANGANYAR

Maria Kinanthi Sakti, Wiwik Setyaningsih, Made Suastika

Abstract


Sektor pariwisata di Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan, khususnya di bidang agrowisata yang
memanfaatkan lahan perkebunan dan pertanian. Salah satu sektor agrowisata tersebut adalah perkebunan
teh. Perkebunan Teh Kemuning adalah salah satu perkebunan komoditi teh terbesar di Indonesia yang
dikembangkan menjadi obyek agrowisata. Oleh karena pengembangan yang sudah ada dirasakan belum
maksimal, maka perlu dibuat desain baru guna memfasilitasi agrowisata yang ramah lingkungan, serta dapat
memanfaatkan sumber daya alam semaksimal mungkin. Kawasan Agrowisata Teh Kemuning dibangun untuk
mengakomodasi kebutuhan sarana prasarana rekreasi dengan mempertimbangkan arsitektur ekologis
sebagai pendekatan desain bangunannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif, meliputi pengumpulan data melalui observasi, survey, wawancara, serta tinjauan pustaka tentang
teori arsitektur ekologis, yang selanjutnya dianalisis sebagai pedoman perancangan. Hasil penelitian ini
adalah desain agrowisata yang dapat memberikan suasana rekreasi edukatif, dengan menerapkan prinsip
arsitektur ekologis sebagai pendekatan desain yang digunakan pada bangunannya, seperti memanfaatkan
iklim, menggunakan material alami, menciptakan sistem energi surya agar hemat energi, dan melestarikan
keanekaragaman biologis.


Full Text:

PDF

References


Chenni, R., Makhlouf, M., 2007. A Detailed Modeling Method for Photovolcanic Cells. Journal of

Energy, Vol. 32, Issue 9, pp. 1724-1730. Amsterdam.

Frick, H dan Mulyani. 2006. Arsitektur Ekologis, Yogyakarta:Penerbit Kanisius.

Frick, Heinz. 1998. Dasar-dasar Eko-arsitektur. Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI)

Kemenpar. 2014. Potensi Agrowisata dalam Meningkatkan Pengembangan Pariwisata

Koswara, I.H. 2005. Karakteristik dan Potensi Wisata Agro Jawa Barat. Agkasa. Bandung

Mediastika,C.E, 1999. Design Solutions for Naturally Ventilated Houses in a Hot Humid Region with

Reference to Particulate Matter and Noise Reduction, Disertasi PhD, University of

Strathclyde, Glasgow. UK.

Olgyay, V. 1962. Design with Climate. New York: Van Nostrand Reinhold.

Rauf. 2009. Optimalisasi Pengelolaan lahan. Universitas Sumatera Utara. Medan

Rendi, Citra, dkk. 2006. Orientasi Bangunan dan Penggunaan Material Pendukung Kenyamanan

Termal. Itenas. Bandung

Rif’an, Sholeh, Mahfudz, dkk. 2012. Optimasi Pemanfaatan Energi Listrik Tenaga Matahari. EECCIS

Vol. 6 No. 1. Universitas Brawijaya.

Roaf,sue,dkk. 2003. Ecohouse a Design Guide.Oxford:Architectural Press.

Setyaningsih, W. 2016. Urban Heritage Towards Creative-Based Tourism In The Urban Settlement

Of Kauman - Surakarta. Elsevier, 227.

Setyaningsih, W. dkk. 2015. Low-Impact-Development as an Implementation of the Eco-Green-

Tourism Concept to Develop Kampung towards Sustainable City. Procedia - Social and

Behavioral Sciences ELSEVIER-Science Direct, 179 ( 2015 ) 109 – 117.

Sukawi. 2013. Kajian Optimasi Pencahayaan Alami pada Ruang Perkuliahan. Lanting Journal of

Architecture, Vol 2 No.1. Semarang.

Yeang, Ken. 2006. Ecodesign: A Manual for Ecological Design. Penerbit Wilet-Academy


Refbacks

  • There are currently no refbacks.