PENERAPAN ARKETIPE SULUK PADA STRATEGI DESAIN TAMAN SENI SURAKARTA

Muhammad Mumtaz Farohi, Hardiyati Hardiyati, Titis Srimuda Pitana

Abstract


Dialektika linguistik memainkan peran dalam perkembangan arsitektur global. Dialektika berlangsung menurut diskursus struktur bahasa. Arsitektur adalah perwujudan bahasa dalam bentuknya sebagai simbol fisik pengungkapan alam. Wujud arsitektur pada pembahasan adalah taman yang memiliki peran sebagai ruang untuk menginteraksikan manusia dengan alam dan sekelilingnya, serta berekspresi menurut kualitas seni. Ekspresi berasal dari keselarasan antara mikrokosmos dengan makrokosmos yang memiliki nilai universal, yakni ajaran suluk. Ajaran suluk tidak tebelenggu oleh batas horizon lokal maupun pendekatan yang mengekang. Ajaran suluk digunakan sebagai analogi berarsitektur. Suluk berinteraksi menurut motif universalitasnya untuk memainkan peran pada wacana global. Pembahasan berada di ranah kualitatif sehingga kajiannya berupa paparan reflektif-analitif dan sintesis melalui pengalaman secara langsung dan kajian pustaka. Paparan dan kajian menggunakan metode orientasi post-strukturalisme Foucault dan fenomenologi-hermeneutika Ricouer. Kedua orientasi mengantar pembahasan pada analogi arketipal simbol universal suluk yang berupa citraan primordial dan berlaku universal, sekaligus mengungkapkan keselarasan kosmos untuk memberikan ekspresi simbolik pada taman. Hasil penelitan berupa strategi desain yang diharapkan mampu menyentuh kedalaman puitik ruang untuk membuat citraan taman sebagai imago mundi. Penerapan strategi desain dicapai menurut analogi suluk: sangkan paran dumadi dianalogikan sebagai urutan zona, manunggaling kawula Gusti dianalogikan sebagai atmosfer ruang, dan keblat papat kalima pancer dianalogikan sebagai pola orientasi psikis dan spasial.


Full Text:

PDF

References


Antoniades, A. C., 1990. Poetics of Architecture. New York: Van Nostrand Reinhold.

Eckbo, G., 1974. Urban Landscape Design. New York: McGraw-Hill, Inc.

Hardiman, F. B., 2003. Melampaui Positivisme dan Modernitas. Yogyakarta: PT Kanisius.

Hardiman, F. B., 2015. Seni Memahami. Yogyakarta: PT Kanisius.

Hidayat, A. A., 2009. Filsafat Bahasa. Bandung: Rosda.

Jung, C. G., 2018. Manusia dan Simbol-Simbol, terj. Yogyakarta: Penerbit Basabasi.

Kahija, Y. L., 2017. Penelitian Fenomenologis. Yogyakarta: PT Kanisius.

Koentjaraningrat., 1980. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Lombard, D., 2000. Nusa Jawa: Silang Budaya I. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lombard, D., 2005. Nusa Jawa: Silang Budaya 3. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Magnis-Suseno, F., 1991. Etika Jawa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Moore, C. W., 1988. The Poetics of Garden. Massachusetts: MIT Press.

Perottoni, d., 2015. A Sheer Drop in the Room. Delft: TUDelft.

Pitana, T. S., 2014. Dekonstruksi Makna Simbolik Arsitektur Keraton Surakarta. Purwokerto: STAIN Press.

Pitana, T. S., 2014. Teori Sosial Kritis. Purwokerto: STAIN Press.

Ritzer, G. d., 2010. Teori Sosiologi Modern, terj. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ronald, A., 1993. Transformasi Nilai-Nilai Mistik dan Simbolik dalam Ekspresi Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Yogyakarta: Lembaga Javanologi Panunggalan.

Sharr, A., 2007. Heidegger for Architect. Oxon: Routledge.

Song, S.-B., 2016. Architectural Silence. Tampere: Tampere University of Technology.

Sumardjo, J., 2000. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB.

Suriasumantri, J. S., 2000. Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Zumthor, P., 2006. Atmospheres. Berlin: Birkhauser.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.