PENERAPAN HEALING GARDEN PADA PERANCANGAN PUSAT REHABILITASI PASCA STROKE

Adnanrizal Rofiqi, Ahmad Farkhan, Titis Srimuda Pitana

Abstract


Kasus pasca stroke dari waktu ke waktu mengalami peningkatan yang cukup serius. Diperlukan penanganan khusus untuk pasien pasca stroke dengan menghadirkan suasana lingkungan yang baru. Salah satu penyembuhan yang dilakukan dengan lingkungan yaitu menggunakan lingkungan penyembuhan atau biasa disebut dengan healing environment. Healing environment menempatkan alam sebagai faktor utama dalam menunjang proses penyembuhan. Penempatan alam dapat dibentuk dengan penerapan healing garden. Penerapan healing garden memerlukan suatu unsur dan elemen ruang sehingga healing garden dapat berfungsi secara optimal. Healing garden dapat digunakan untuk proses penyembuhan pasien secara fisik maupun psikologis dan dapat memberikan respon positif terhadap pasien. Metode penelitian menggunakan metode analisis deskriptif dengan melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber data yang menunjukkan data kualitatif dan dilakukan eliminasi data. Sumber data yang sudah relevan dilakukan seleksi dengan metode deskripsi dan ditarik kesimpulan menjadi pedoman dalam analisis perancangan. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan prinsip healing garden dalam desain Pusat Rehabilitasi Pasca Stroke. Pengaplikasian healing garden berdasarkan empat kriteria yaitu memiliki sebuah aksesibilitas yang baik, memiliki elemen landsekap, memiliki beberapa kualitas taman yang mendukung aktivitas, dan memiliki ruang-ruang taman. Keempat kriteria tersebut diharapkan dapat membantu proses penyembuhan pasien secara fisik maupun psikis serta dapat merangsang indera di dalam tubuh pasien.

Full Text:

PDF

References


Berg, A. E. van den. (2006). Health Impacts of Healing Environments: A Review of Evidence for Benefits of Nature, Daylight, Fresh Air, and Quiet in Healthcare Settings. Groningen: Foundation 200 years University Hospital Groningen.

Huisman, E. R. C. M., Morales, E., Hoof, J. Van, & Kort, H. S. M. (2012). Healing Environment : A Review of The Impact of Physical Environmental Factors on Users. Building and Environment, 58, 70–80. https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2012.06.016

Kania, Rachma. (2010). Evaluasi Taman Rumah Sakit sebagai Healing Garden. Institut Pertanian Bogor.

Kurniawati, Febriani. (2007). Peran Healing Environmet terhadap Proses Penyembuhan Trauma Psikis. Universitas Gajah Mada, 1-5. https://www.scribd.com/doc/76253980/Peran-Healing-Environment-Terhadap-Proses-Penyembuhan-Trauma-Psikis

Nailufar, Balqis. (2016). Desain Taman dengan Konsep Healing Garden pada Area Napza di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Jurnal Lanskap Indonesia, 8 (2), 105-118.

Oi-zhen, S., Weng-wai, C., & Yu-tian, T. (2018). Quality of Healing Environment in Healthcare Facilities Jurnal Teknologi Quality of Healing Environment in Healthcare Facilities, (April 2016). https://doi.org/10.11113/jt.v74.4529

Schaller, B. (2012). Architectural Healing Environments. Syracuse University Surface.

Ulrich, R. S., & Ph, D. (2000). Effects of Healthcare Environmental Design on Medical Outcomes, 49–59.

Vapaa, A. G. (2002). Healing Gardens: Creating places for restoration, meditation, and sanctuary. Virginia Tech.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.