ASRAMA MAHASISWA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKO-KULTUR SEBAGAI SOLUSI HUNIAN SEMENTARA

Bisma Fajar Mustofa, Suroto Suroto, Yuliarso Yuliarso

Abstract


Tujuan penelitian berikut, adalah sebagai solusi dari permasalahan yang terdapat pada hunian
sementara, berupa asrama mahasiswa yang belum mampu menghadirkan interaksi antara manusia dengan
alam sekitar dan keberlanjutan kultur. Pembangunan asrama yang kurang memperhatikan ketersediaan ruang
terbuka dan ruang hijau, menjadi salah satu penyebab interaksi penghuni dengan lingkungan sekitar berkurang.
Beberapa aspek arsitektur eko-kultur diterapkan sebagai strategi desain pada asrama mahasiswa. Hasil dari
asrama yang terbangun, memiliki kemampuan untuk mendorong terjadinya interaksi kuat antara penghuni
asrama dengan lingkungan sekitar. Pelaksanaan strategi desain arsitektur eko-kultur dicapai dengan perubahan
dan penggunaan kembali teknik konstruksi tradisional, pengelompokan bangunan, dan pola permukiman
sebagai ekspresi keberlanjutan budaya. Sehingga sesuai dengan konteks lokasi asrama berada, serta
menjadikan kultur-keperilakuan mahasiswa yang berbeda menjadi bahan pertimbangan dalam merancang.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode apresiatif atau deskriptif kualitatif. Dari analisis terhadap
arsitektur eko-kultur tersebut, menghasilkan penerapan strategi disain di beberapa bagian bangunan.
Penerapan eko-kultur diantaranya Interior yang bisa digunakan untuk kegiatan bersama maupun kegiatan
pribadi, tampilan eksterior yang merupakan hasil aplikasi dari aspek kultur mahasiswa yang berbeda-beda, dan
bentuk bangunan adaptasi dari bangunan Keraton Kasunanan Kartasura. Pemasangan utilitas yang
mempertimbangkan unsur keaslian lahan, untuk mempertahankan bio-regional yang ada di lingkungan sekitar
asrama mahasiswa.


Full Text:

PDF

References


REFERENSI

Chiara, De Joseph and John Hancock. 1993. Time-Saver Standards for building Types.

Singapore

Farmer, Graham and Guy Simon. 2008. Reinterpreting Sustainable Architecture: Theories,

Discourses, Practices. Newcastle: Routledge.

Koentjaraningrat. 1979. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO : 5/PRT/M/2007. Pedoman Teknis

Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi. (PERDA KOTA SURAKARTA

NOMOR 1, 2012)

Setiawan, B dan Haryadi. 2010. Arsitektur, Lingkungan, dan Perilaku. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press. (Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 12, 2012)

UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 13 Ayat 1

Saktiokta, Krisna Nandang. 2017. “Solo Potensial Sebagai Alternaitf Kota Tujuan Pendidikan”.

Tribun News. Rabu, 22 Februari 2017, dilihat 25 April 2017

http://solo.tribunnews.com/2017/02/22/tim-peneliti-unisri-solo-potensial-sebagai-

alternatif-kota-tujuan-pendidikan>


Refbacks

  • There are currently no refbacks.