PENERAPAN METAFORA KOMBINASI PADA PASAR KULINER DAN KERAJINAN DI PURBALINGGA

Nazih Hilyatul Afkar, Widi Suroto, Samsudi Samsudi

Abstract


Pokok permasalahan Pasar Kerajinan dan Kuliner adalah kebutuhan sirkulasi yang mampu menjangkau seluruh fasilitas pasar dengan ditunjang bentuk dan tampilan yang menarik. Sirkulasi yang tidak menjangkau seluruh fasilitas pasar membuat kegiatan pasar membuat kegiatan pasar tidak berjalan maksimal. Pasar Kerajinan dan Kuliner memerlukan metode desain untuk memacu masyarakat mengunjungi pasar dan menjangkau seluruh fasilitas pasar. Menanggapi hal tersebut, maka diterapkan prinsip desain arsitektur metafora kombinasi untuk perancangan Pasar Kuliner dan Kerajinan. Metafora kombinasi merupakan metafora gabungan antara metafora konkret dan abstrak dengan konsep serta visual yang saling mengisi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode apresiatif yang dilakukan secara deskriptif kualitatif. Metode apresiatif memiliki 3 tahap yaitu tahap konsep, tahap transformasi, dan tahap fisik produk. Tahap konsep adalah tahap perumusan gagasan dan ide. Tahap transformasi adalah tahap perumusan kriteria desain. Tahap fisik produk adalah tahap terjadinya sintesa dan apresiasi. Unsur perancangan di Pasar Kuliner dan Kerajinan yang menerapkan metafora kombinasi adalah sirkulasi, tatanan massa, bentuk, dan struktur. Metafora diterapkan dengan mengambil komponen fisik terkait batu akik dan komponen non-fisik berupa kesan-kesan batu akik yang dibawa.

Full Text:

PDF

References


BPS Jateng. (2013). Banyaknya Pasar Menurut Kabupaten/Kota dan jenis Pasar di Jawa Tengah. Diambil kembali dari https://jateng.bps.go.id/statictable/2015/02/10/997/banyaknya-pasarmenurut-kabupaten-kota-dan-jenis-pasar-di-jawa-tengah-tahun-2013.html

Dinperindag. (2017, April). (N. H. Afkar, Pewawancara) Purbalingga.

Jencks,C. (1977). The Language of Post Modern Architecture. New York: Rizzoli.

KBBI. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diambil kembali dari http://kbbi.web.id

Kotler, & Armstrong. (1999). Prinsip - Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

UMKM. (2017, April). (N. H. Afkar, Pewawancara)


Refbacks

  • There are currently no refbacks.